Senin, 15 Desember 2008

LAMBUNG - STOMACH

Bayangkan saat kita makan siang dengan nikmat menyantap sepotong besar burger dan beberapa potong buah semangka yang manis. Setelah selesai kita minum segelas besar susu coklat vanila, membasuh mulut dan bergegas kembali ke rutinitas pekerjaan kita. Dalam beberapa menit kemudian kita telah kembali berkutat pada rutinitas pekerjaan kita. Kita bahkan dengan cepat telah melupakan burger, semangka dan susu yang telah kita makan dan minum. Namun disadari atau tidak ketiganya telah berada di dalam lambung kita.

Sistem pencernaan kita telah dimulai bahkan pada saat gigitan pertama kita pada burger tadi. Dan sistem ini akan semakin sibuk saat lambung kita mencernanya selama beberapa jam atau bahkan beberapa hari tergantung apa yang kita makan. Proses ini yang disebut pencernaan, membuat tubuh kita mendapatkan nutrisi dan energi yang didapat dari segala apa yang kita makan.

Bahkan sesaat sebelum kita makan, saat kita mencium aroma makanan atau saat kita membayangkan suatu makanan di sanalah pecernaan dimulai. Air ludah (liur) mulai terbentuk dalam mulut kita. Saat kita makan, air ludah ini menghancurkan zat-zat kimia dalam makanan yang membuat makanan menjadi lunak dan mudah ditelan. Lidah kita membantu memindah-mindahkan makanan saat kita mengunyah dengan gigi kita. Saat kita telah siap untuk menelan, lidah mendorong makanan yang sudah lunak (biasanya disebut “bolus”) ke bagian belakang tenggorokan.



Tenggorokan (“esophagus”) berbentuk seperti pipa kaku dengan panjang kira-kira 10 inchi (25 cm). Dia menggerakan makanan dari belakang tenggorokan kita ke arah lambung. Namun di bagaian ini pula terdapat “pipa-udara/windpipe” yang memungkinkan udara untuk keluar dan masuk tubuh kita. Saat kita menelan sepotong kecil makanan atau minuman, sebuah flap khusus yang disebut EPIGLOTTIS akan bergerak ke bawah menutup windpipe ini agar makanann masuk ke tenggorokan dan bukan ke arah windpipe.

Bila kita meneguk minumam terlampau cepat, kita akan terbatuk-batuk. Ini berarti bahwa epiglottis tersebut tidak memiliki cukup waktu untuk menutup sehingga windpipe tetap terbuka sehingga udara masuk ke tenggorokan. Akibatnya dengan tanpa kita sadari kita akan terbatuk-batuk yang menandakan bahwa sistem tubuh kita sedang membersihkan jalan ke windpipe.

Saat makanan mulai masuk ke tenggorokan, tidaklah lantas makanan itu terjun langsung menuju ke lambung. Sebaliknya, otot-otot di dinding tenggorokan akan bergerak sangat perlahan dan dengan cara bergelombang-gelombang mendorong makanan melewati tenggorokan. Proses ini membutuhkan waktu kira-kira 2 atau 3 detik!

Lambung kita terdapat diujung tenggorokan. Bentuknya mirip kantong besar lunak seperti huruf “J”. Lambung memiliki tiga tugas utama yaitu: menyimpan makanan yang telah kita makan, menghancurkan makanan menjadi bentuk lunak berair dan dengan perlahan-lahan mendorongnya kearah usus kecil.

Lambung bekerja seperti mixer adonan roti di rumah kita, mengaduk dan mencampur aduk semua makanan kecil hasil pencernaan gigi yang telah masuk ke tenggorokan menjadi bentuk-bentuk yang lebih kecil. Ini bisa terjadi karena lambung memiliki otot-otot yang kuat yang berada di dinding lambung serta dibantu oleh zat asam yang juga dihasilkan oleh dinding lambung. Selain membantu menghancurkan makanan, zat asam lambung ini juga membantu membunuh bakteri yang mungkin masuk bersamaan dengan makanan yang kita makan.


Note:
Lambung panjangnya kira-kira 10 inchi (25 cm) dan lebarnya (diukur dari bagain yang terlebar) adalah 6 inchi (30.5 cm). Kapasitas lambung orang dewasa adalah sekitar 0.94 liter.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

apakah lambung setiap orang sama besarnya? baik kurus maupun gemuk orangnya.